Senin, 26 November 2012


MANFAAT MADU

   Secara umum madu berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan stamina. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan madu diantaranya penyakit lambung, radang usus, jantung dan hipertensi. Selain itu, dalam madu terdapat asetil kolin yang dapat melancarkan metabolisme seperti memperlancar peredaran darah dan menurunkan tekanan darah.
   Walaupun memiliki pH yang rendah, ternyata madu bisa meningkatkan pH lambung. Hal ini disebabkan oleh madu mengandung mineral yang bersifat alkali dan berfungsi sebagai buffer. Semakin gelap warna madu, kandungan mineralnya semakin tinggi sehingga semakin tinggi pula alkalinitasnya. Madu mengandung zat antibakteri sehingga baik untuk mengobati luka luar dan penyakit infeksi. Untuk perawatan tubuh, madu dapat dibuat untuk lotion, shampo dan bahan untuk luluran.
   Salah satu sifat madu adalah perservatif atau bersifat mengawetkan. Madu mempunyai sifat osmolalitas yang tinggi sehingga bakteri sulit untuk hidup. Sifat ini terdapat pada madu murni, sedangkan pada madu campuran bakteri masih bisa hidup. Sifat inilah yang menyebabkan madu sering dipakai sebagai bahan pengawet dan dapat disimpan baik selama ratusan tahun.

    Madu mempunyai sifat higroskopis yaitu menarik air dari lingkungan sekitarnya. Dengan sifat higroskopis ini madu dapat dipakai untuk mengompres luka luar akibat infeksi. Luka-luka yang bersifat basah akan lebih cepat kering karena air permukaan bagian tubuh yang luka akan ditarik oleh madu.

   Penyakit lain yang dapat diobati dengan madu diantaranya penyakit paru-paru (tuberkulosis), sakit mata, penyakit saraf, tekanan darah rendah, penyakit lever, sakit kepala, impotensi dan penyakit infeksi saluran kemih. Penyakit luar yang dapat diobati dengan madu adalah luka bakar, bibir pecah-pecah, sariawan dan penyakit kulit lainnya.

   Di luar negeri madu sudah banyak diteliti dan dikembangkan secara intensif. Sebagai komoditas, madu dan produk turunannya telah diproduksi dan dipasarkan dengan sentuhan yang baik. Beberapa negara mempunyai ciri yang unik dalam memproses madu dan bahan makanan berbahan dasar madu.

Sumber : Buku Madu Herbal

POTENSI DAERAHKU


USAHA PEMBUATAN TEMPE

   Tempe merupakan makanan khas orang Indonesia yang sangat merakyat, mulai dari kalangan menengah atas sampai menengah ke bawah. Selain mengandung protein yang tinggi, tempe juga merupakan makanan yang digemari dan murah meriah.
    Di daerahku tepatnya di desa Gentungan, Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul terdapat sentra pembuatan tempe. Usaha ini dirintis oleh Ibu Suparni (50) semenjak 5 tahun silam. Dengan dibantu oleh anaknya, beliau mampu menghasilkan 800 bungkus tempe setiap harinya, baik tempe ukuran besar maupun tempe yang berukuran kecil. Dalam pembuatan tempe, Ibu Suparni masih menggunakan cara tradisional yaitu dalam memasak kedelai menggunakan bahan bakar kayu bakar, hal ini dikarenakan hasilnya akan lebih enak.  

    Dalam satu kali produksi, Ibu Suparni membutuhkan 10 kg kedelai setiap harinya. Peralatan yang dipergunakan dalam pembuatan tempe pun cukup sederhana, meliputi :
a. Panci besar 2 buah
b. Solet
c. Tampah 1 buah
d. Tenggok 2 buah
e. Tambir 3 buah
f. Ember
g. Kayu bakar
h. Anglo/tungku
i. Daun

     Sedangkan bahan yang diperlukan dalam pembuatan tempe yang diproduksi Ibu Suparni,
 meliputi :
a. Kedelai 10 kg
b. Ragi secukupnya

    Adapun proses dari pembuatan tempe produksi Ibu Suparni adalah sebagai berikut :
a. Kedelai direbus terlebih dahulu
b. Setelah direbus kedelai direndam
c. Kedelai yang sudah direndam kemudian dicuci dan diinjak-injak
d. Kedelai dikukus
e. Kedelai yang sudah dikukus, didinginkan selama kurang lebih 2 jam
f. Setelah dingin kedelai dirageni dan dibungkus
g. Tempe siap untuk dipasarkan

 
 Tempe yang diproduksi tersebut, beliau pasarkan ke Pasar Gojo, warung-warung sekitar bahkan ada masyarakat/pedagang yang langsung datang untuk membeli.